Zelenskyi dalam daftar orang yang dicari di Rusia, duta besar Ukraina: Upaya putus asa dari negara yang dikalahkan

banner 468x60

TEMPO.CO, JakartaDuta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menanggapi laporan itu Masker termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam daftar orang yang dicari. Hamianin melihatnya sebagai upaya putus asa dari “negara yang kalah” untuk melawan.

Dalam wawancara dengan wartawan, ia mengenang bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri masuk dalam daftar buronan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena kejahatan perang di Ukraina.

banner 336x280

“Kita tidak boleh lupa bahwa ada hukum di dunia dan ada komunitas global. “Ada hukum internasional yang berlaku tidak hanya di satu negara tapi di banyak negara,” ujarnya usai memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia 2024 di Museum Janji Pemuda, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024.

Pada 17 Maret 2023, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin dan Maria Alekseevna Lviv-Belova, selaku Komisaris Hak Anak Presiden Federasi Rusia.

Mereka diduga bertanggung jawab atas kejahatan perang berupa deportasi ilegal anak-anak dari Ukraina ke Rusia.

Langkah Rusia yang memasukkan Zelensky ke dalam daftar orang yang dicari terungkap melalui entri terbaru di database Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Sabtu, 4 Mei 2024. Media Rusia melaporkan bahwa kementerian telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Zelensky.

“Menurut catatan, Zelenskyi dicari karena pasal KUHP Rusia. Artikel persisnya tidak dipublikasikan,” kata kantor berita Rusia TASS. Para pejabat Rusia tidak segera berkomentar mengapa Zelenskyy dimasukkan dalam daftar tersebut.

Hamianin, yang menyebut Rusia sebagai “negara teroris”, mengatakan tindakan tersebut adalah “upaya putus asa”.

Periklanan

“Menurut saya, apa yang mereka lakukan hanyalah upaya putus asa dari negara yang kalah dalam perlawanan,” ujarnya. “Kita tidak boleh melupakan satu hal: mereka memasukkan siapa saja ke dalam daftar. Tidak ada yang peduli.”

Moskow telah mengincar Zelensky sejak melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Selain presiden Ukraina, pemerintah Rusia juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap sejumlah politisi Ukraina dan Eropa.

Beberapa pejabat yang masuk daftar buronan Rusia antara lain Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, menteri kebudayaan Lituania, beberapa mantan anggota parlemen Latvia, dan jaksa ICC yang menyiapkan surat perintah penangkapan Putin.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan langkah Rusia tersebut menunjukkan “keputusasaan” negaranya untuk menarik perhatian.

“Kami ingin mengingatkan semua orang bahwa, bertentangan dengan pernyataan Rusia yang tidak berguna, surat perintah ICC atas penangkapan diktator Rusia Vladimir Putin karena kejahatan perang adalah nyata dan sah di 123 negara,” ujarnya dalam keterangan resmi tertanggal 4 Mei 2024. .

Pilihan Editor: Ukraina berharap Indonesia menghadiri pertemuan puncak perdamaian di Swiss bulan depan

NABIILA AZZAHRA A.| Reuters



Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *